Rabu, 25 Juni 2008

MOTIVATION CORNER

KIAT SUKSES MAFIA (MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI) UNIPDU

Bukan suatu ironisme lagi bila sebagian besar mahasiswa FIA UNIPDU mengakui jika menjadi mahasiswa FIA UNIPDU bukanlah impian mereka sejak awal. Apalagi untuk mereka yang punya life style ikut-ikutan memburu gengsi terhadap disiplin ilmu tertentu yang dipandang cukup populer, maka jadilah FIA alternatif pilihan paling akhir. Demikian terpurukkah gengsi FIA di mata mahasiswanya sendiri ?
2 (dua) periode sudah Fakultas Ilmu Administrasi UNIPDU melepas putra putrinya tepatnya pada saat acara pengukuhan wisuda sarjana yang diadakan setiap satu tahun sekali. Berbagai gejolak tentunya mengharu biru dalam diri alumni paling tidak selama empat tahun mereka telah merasakan suka duka sebagai mahasiswa di lingkungan FIA UNIPDU. Tapi benarkah perjuangan telah usai ? Cukupkah bekal mereka dengan sekian SKS yang terselesaikan dengan baik, IP kumulatif yang diraih dengan sangat memuaskan ditambah lagi gelar S.Sos yang bertengger dengan manis di belakang nama mereka ? Pada kenyataannya saat itu mereka memasuki perjuangan baru yang jauh lebih rumit dan kompleks. Bukan tidak mungkin peran dewi fortuna akan mewarnai keberhasilan di masa mendatang dengan bekal yang dimiliki. Padahal tidak sedikit dari mahasiswa yang berpendapat bahwa kurilulum FIA terlalu berbau teoritis, kurang aplikatif sehingga mereka cenderung apatis dengan kompetisi yang dihadapi nanti. Ditambah lagi persepsi masyarakat yang memandang FIA begitu rancu dengan disiplin ilmu lain dalam tubuh ilmu sosial sendiri walaupun diakui kalau ilmu administrasi mempunyai keunggulan komparatif tersendiri sebagai pembeda.
Penetapan kurikulum di FIA UNIPDU didasarkan pada kurikulum nasional dan kurikulum lokal termasuk di dalamnya KKN, skripsi, mata kuliah konsentrasi maupun muatan institusi yang disesuaikan dengan visi dan misi UNIPDU yang berfungsi memperbaiki mutu lulusan. Sebenarnya teori-teori yang diberikan di FIA sudah sesuai dengan tuntutan pasar, target pasar dan segmen pasar kita juga jelas, begitu pula dari kacamata keilmuan FIA (Fakultas Ilmu Apa saja) adalah fakultas yang lulusannya mempunyai banyak job atau prospek kerjanya sangat luas baik di sektor publik maupun bisnis. Cuma karena secara positioning kita yang belum mantap di mata masyarakat (kecenderungan masyarakat berpikir sempit terhadap ilmu administrasi), sehingga banyak di antara job-job FIA yang diambil fakultas lain. Oleh karena itu diharapkan sebaiknya sejak masih menjadi mahasiswa, para alumni bisa mengembangkan profesionalisme “know what to do and how to do it right” (tahu melakukan apa dan bagaimana melakukan itu dengan benar). Adapun pengembangan profesionalisme bisa dilakukan antara lain dengan :
1. Mengikuti secara terus menerus informasi tentang dinamika pasaran kerja dalam rangka mengidentifikasi segmen-segmen pasar kerja dan area fungsional profesi ilmu administrasi. Pengidentifikasian ini sudah pasti didasarkan pada dasar fungsional, bukan terlalu ditumpukan pada dasar lokasi/organisasi. Jadi dikotomi administrasi publik maupun administrasi bisnis (bahkan dikotomi sosial dan eksakta) jangan dilihat sebagai suatu harga mati.
2. Pengembangan kompetensi profesional dengan mengkaitkannya sesuai bidang aplikasi dalam domain profesi ilmu administrasi (pelaksanaan fungsi manajemen). Salah satu hal yang penting adalah mengembangkan kapabilitas individu yang merupakan keseimbangan antara intelektual dan instrumental, atau dalam tinjauan psikologis disebut sebagai harmonisasi antara IQ dan EQ. Pengembangan kapabilitas individu perlu juga didukung dengan ketrampilan seperti komputer, bahasa inggris maupun akuntansi.
3. Menguasai human relation dengan baik, dimana ini dapat diraih dengan banyak mengikuti diskusi maupun berorganisasi. Ketika memasuki FIA sebenarnya mahasiswa harus menjadikan organisasi mau tidak mau sebagai hobby. Bila naluri berorganisasi tertanam kuat maka peluang menjadi penganggur itu sedikit
4. Mampu memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan yang ada.
Dengan beberapa langkah pengembangan profesionalisme di atas, maka mahasiswa FIA tidak perlu pesimis untuk menghadapi persaingan dengan disiplin ilmu apapun terutama keilmuan yang identik dengan FIA yaitu ekonomi (administrasi bisnis) maupun ilmu pemerintahan (administrasi negara). Yang terpenting mempersiapkan diri dan memahami sebaik-baiknya apa yang diajarkan pada fakultas ini. Untuk itu kita harus menguasai spesialisasi yang kita dapat sampai hal yang sekecil-kecilnya dan itu harus dicari, digali lebih dalam oleh mahasiswa sendiri. Belajar di kampus ini toh hanya berapa persen yang didapatkan. Tidak kalah pentingnya dari semua itu adalah semangat tidak mudah putus asa, mengetahui bagaimana harus bekerja dalam team work dan bagaimana melihat masa depan. Oleh karena itu mahasiswa seharusnya mampu memutuskan sejak awal tentang cita-cita yang diharapkan dan harus pandai memanfaatkan waktu. Kalau orang bisnis bilang “time is money” maka kita bilang “ time is capital (modal)”. Sekarang ini bukan lagi saatnya membanggakan gelar tanpa kemampuan, karena saat ini lebih dibutuhkan karya nyata seseorang yang tidak harus dihargai dengan gelar tapi dengan performance (penampilan) nyata.
By:Team FIA

Selasa, 24 Juni 2008

Materi Perkuliahan : Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Fitrotun Niswah, S.AP,M.AP
MODUL I
DASAR-DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kegiatan Belajar 1
Definisi dan Pokok-pokok Sistem Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM), adalah sistem pengolahan data untuk menjadi informasi dengan menggunakan manusia dan komputer. Informasi itu sangat dibutuhkan untuk fungsi manajemen, artinya sebagai bahan pijakan para pengambil keputusan (sesuai dengan tahapan managerialnya), dalam mengambil keputusannya. Penggunaan komputer dalam SIM karena komputer dalam beberapa hal memiliki kemampuan yang melebihi kemampuan manusia, misalnya: dapat menyimpan sejumlah data yang banyak, pengolahan data yang cepat dan akurat, dan dapat memunculkan informasi kapan saja.
Keadaan data sebagai bahan informasi jumlahnya sangat banyak dan bervariasi, hal ini sesuai dengan keadaan data dari berbagai bagian organisasi yang mendukung organisasi tersebut.

Data yang bervariasi dan banyak itu agar terpadu dalam pengolahannya ditampung secara sistematis dalam data base. Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dari Sistem Informasi Manajemen, prosedur kerjanya dilaksanakan dengan on-line, yaitu beberapa komputer dan bagian-bagian organisasi dan subbagian organisasi dikembang-kan dengan "pusat komputer" sebagai terminal; manfaatnya agar setiap yang membutuh-kan dapat dengan cepat memperoleh informasi.

Berbagai jenis informasi akan dibutuhkan oleh setiap tingkatan managerial sesuai dengan keperluannya. Tingkatan-tingkatan managerial itu ialah: top management, midle management, low management, dan operation personal.

Salah satu bagian untuk memahami SIM adalah adanya pokok-pokok SIM, yaitu elemen-elemen yang terlibat dalam sistem informasi manajemen. Pada garis besarnya elemen-elemen yang terlibat dalam SIM terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. perangkat keras (hard ware),
b. perangkat lunak (software) yang terbagi dalam: data base, sistem umum, dan prosedur, dan
c. faktor manusia yang dimaksud dalam bagian ini adalah petugas pengoperasian komputer, yang menjamin benar dan lancarnya informasi.

Sistem umum terdiri dari subsistem kegiatan dan subsistem fungsi organisasi. Subsistem kegiatan yaitu: perencanaan strategis, pengendalian manajemen, pengendalian operasional, dan pengolahan transaksi.

Sedangkan subsistem fungsi organisasi adalah yang bersangkutan dengan bagian-bagian dari organisasi bisnis, seperti: pemasaran, produksi, logistik, personalia dan sebagainya. Yang terdiri dari komputer dengan berbagai fungsi dan modelnya

Kegiatan Belajar 2
Evaluasi Perkembangan Konsep dan Profesional SIM

Dalam "kegiatan belajar 2" yang bertemakan Evolusi Perkembangaan Konsep SIM, maksudnya adalah secara pelan (tidak serentak) tetapi pasti sistem informasi manajemen mengalami perkembangan.
Perkembangan tersebut terjadi pada prosedurnya, dan pengolahan komputer; sehingga hal ini dapat meningkatkan kemampuan organisasi.

Perkembangan prosedural yaitu semakin meningkatnya penggunaan konsep-konsep manajemen dalam SIM; seperi: teori manajemen, ilmu manajemen, dan perakunan manajerial. Tentu saja penggunaan istilah-istilah tersebut lebih cenderung khas penggunaannya dalam SIM.

Penggunaan teori manajemen dalam SIM bertujuan untuk peningkatan perilaku manusia, baik yang terlibat dalam proses (sistem manusia dan mesin) maupun yang terlibat dalam pengambilan keputusan; sehingga kualitas organisasi meningkat.

Ilmu manajemen cenderung memakai kriteria ekonomis dan teknis dari pada kriteria perilaku; misalnya: sistematis dalam pemecahan masalah, pemakaian prosedur matematis dan statistis dalam analisis keputusannya.

Perakunan manajerial digunakan dalam perhitungan keuangan secara keseluruhan; disamping perhitungan biaya dan penganggaran, Pengolahan komputer berkembang sejajar dengan berkembangnya teknologi komputer, baik dalam perangkat kerasnya maupun perangkat lunaknya, sehingga benar-benar mendukung ketepatan dan kecepatan informasi yang dibutuhkan.

Pada sistem informasi manajemen, seperti pada bidang-bidang pekerjaan lainnya, terjadi usaha peningkatan profesional, yaitu usaha peningkatan mutu sumber daya manusia. Usaha tersebut dilaksanakan melalui program akademis formal.

Pada prinsipnya program akademis formal dibagi dalam dua bagian, sesuai dengan kebutuhan sistem informasi itu sendiri, yaitu bidang analisis sistem keorganisasian dan bidang perancang sistem.

Analisis sistem keorganisasian adalah berhubungan dengan struktur organisasi dan perilaku manusia yang terlibat dalam SIM.

Perancang sistem berhubungan dengan sistem teknologi komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya, serta prosedur pelaksanaanya sehingga benar-benar dapat menunjang lancarnya SIM. Tentu saja kedua bidang pendidikan itu dilaksanakan dengan materi kurikulum yang berbeda, karena memang tujuannya berbeda.

Disamping maju pesatnya proses SIM, terdapat pula hambatan-hambatan yang mengganggu, yaitu masih terdapatnya beberapa kontroversi.

Beberapa hal yang sifatnya kontroversial itu adalah: sistem total dengan gabungan subsistem, sumber sistem informasi terpusat dengan pengolahan terpencar, sebuah terminal di setiap kantor eksekutif dengan terminal-terminal yang dioperasikan oleh staf; kesiapan fungsi manajerial untuk menerima teknologi sistem informasi.

Selain itu sistem total dianggap terlalu sulit untuk dilaksanakan, maka masih banyak yang menggunakan gabungan subsistem-subsistem.