FILSAFAT LUDWIG WITTGENSTEIN
Ludwig Wittgenstein merumuskan suatu cara yang berbeda dalam memandang pikiran manusia. Bagi dia, seluruh aspek dari pikiran manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan bahasa.
Filsafat Wittgenstein dibagi menjadi dua periode yaitu :
Wittgenstein I: Tractatus Logico-Philosophicus (1922)
Teori ini mengungkapkan tentang teori gambar (picture theory) dan logika bahasa. Hakekat bahasa merupakan gambaran logis realitas dunia, yang tersusun atas proposisi-proposisi dan menggambarkan keberadaan suatu peristiwa secara faktual (state of affairs). Dengan kata lain penggunaan bahasa dalam analisis teori filsafat harus mampu mengungkapkan secara obyektif fakta tentang dunia, dan hal ini harus dilakukan dengan menggunakan bahasa berdasarkan logika. Dengan bahasa dapat dikatakan dengan jelas apa yang ingin dikatakan, sedangkan untuk menjelaskan apa yang tidak dapat dikatakan Wittgenstein menggunakan metafora dan analogi.
Berdasarkan picture theory tersebut, menurut Wittgenstein metafisika itu tidak mengungkapkan realitas fakta sehingga tidak bermakna. Dalam hubungannya dengan ungkapan Tuhan, estetika dan etika Wittgenstein menyebutnya bersifat mistis.
Oleh karena itu pada teori I ini Wittgenstein mendasarkan pada satu bahasa ideal yang memenuhi syarat logika.
Wittgenstein II : Philosophical Investigations (1953)
Teori kedua Wittgenstein ini memuat tentang teori makna dalam penggunaan (meaning in use) dan permainan bahasa (language games). Makna sebuah kata adalah penggunaannya dalam kalimat, makna sebuah kalimat adalah penggunaannya dalam bahasa dan makna bahasa adalah penggunaannya dalam berbagai konteks kehidupan manusia. Oleh karena itu yang patut dipertanyakan dalam hal ini adalah bagaimana sebuah kata digunakan, bukan arti dari kata tersebut.
Mengenai language games (permainan bahasa), Wittgenstein mengatakan bahwa kita harus melihat, membaca dan memahami suatu bahasa dalam konteksnya masing-masing. Artinya di sini ada aturan atau norma dalam menggunakan bahasa di berbagai bidang kehidupan.
Dalam pemikiran yang kedua ini, Wittgenstein tidak lagi mendasarkan pada bahasa ideal dan logis, tetapi mengembangkan pemikiran tentang pluralitas bahasa dalam kehidupan manusia. Walau demikian baik pada teori pertama maupun kedua bagi Wittgenstein bahasa adalah elemen yang esensial di dalam pikiran manusia
Filsafat Wittgenstein tersebut relevan bagi pengembangan filsafat bahasa baik menyangkut aspek ontologis, epistemologis maupun aksiologis.
Secara ontologis konsep permainan bahasa menunjukkan hakekat kehidupan manusia dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, orang lain, masyarakat, alam serta terhadap Tuhan. Bisa dikatakan kajian bahasa dalam hal ini untuk mendeskripsikan permainan bahasa dalam kehidupan manusia.
Secara epistemologis, setiap penggunaan bahasa dalam kehidupan manusia memiliki aturannya masing-masing yang sangat beragam serta tidak terbatas. Aturan itu sulit jika hanya ditentukan secara normatif, serta sulit ditentukan batas-batasnya secara tepat, tetapi manusia memahami bagaimana menggunakan bahasa dalam setiap aspek kehidupan yang sangat beraneka ragam tersebut.
Sedangkan pada aspek aksiologis penggunaan bahasa adalah sebagai sarana dalam berkomunikasi mengungkapkan suatu makna. Untuk mengetahui hakekat makna yang terkandung dalam suatu ungkapan bahasa, kita harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan manusia dalam hubungannya dengan penggunaan ungkapan bahasa tersebut.
Dari pemahaman mengenai konsep bahasa ditinjau secara ontologs, epistemologis maupun aksiologis di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara manusia dengan bahasa, yaitu manusia sebagai sebab dan bahasa sebagai akibat. Berdasarkan kenyataan ini nilai yang melekat pada bahasa ditentukan oleh eksistensi manusia sebagai subyek Nilai sendiri dapat dipahami manusia melalui akal budi serta kesadarannya. Seseorang mampu berpikir tentang sesuatu, memiliki suatu imajinasi serta mampu berkreativitas karena ia memiliki akal budi dan kesadaran.
Makna bahasa bukan terdapat dalam bahasa atau penutur bahasa melainkan terdapat dalam kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu untuk mengkaji makna bahasa harus dilakukan pengamatan terhadap kehidupan manusia dalam hubungannya dengan aturan penggunaan bahasa tersebut. Setiap konteks penggunaan bahasa memiliki aturan masing-masing. Dalam aturan beserta penggunaannya dalam kehidupan manusia itulah akan ditemukan makna bahasa.
Obyektivitas kebenaran suatu ilmu akan tercapai manakala ontologi dan aksiologi makna bahasa tidak tumpang tindih dengan subyek penutur bahasa yaitu manusia. Makna bahasa yang dikaji pada kehidupan manusia dan merupakan nilai tersebut digunakan secara pragmatis dalam kehidupan manusia pula.
Kesimpulan
Wittgenstein telah menunjukkan kepada kita bahwa bahasa tidaklah dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kita tidak dapat memahami dan menggambarkan bagaimana realita kehidupan di dunia ini tanpa bahasa, serta kita tidak dapat memaksudkan suatu apapun tanpa bahasa. Manusia tidak mungkin keluar dari sistem bahasa untuk melihat dunia secara obyektif. Makna dari pikiran dan ekspresi kita tidak dapat lepas dari bahasa. Untuk mengetahui dan mempertanyakan nama, ataupun ekspresi, kita harus melihat bagaimana penggunaan nama atau ekspresi tersebut di dalam language game.
Jumat, 26 Desember 2008
Jumat, 19 Desember 2008
Dampak Krisis Global, Penanaman Modal Akan Turun Tahun Depan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memprediksi pertumbuhan investasi, baik asing maupun domestik, pada 2009 bakal turun dibandingkan tahun ini. Itu terjadi karena banyak investor terpukul dampak krisis finansial global.
Kepala BKPM Muhamad Lutfi mengatakan, tahun depan pertumbuhan investasi akan lebih rendah dari tahun ini yang ditargetkan USD 16,5 miliar. ''Ancar-ancar tahun ini USD 16,5 miliar atau tumbuh 19 persen ketimbang 2007. Tahun depan pertumbuhan investasi masih akan double digit, tapi tidak akan sebesar tahun ini karena krisis. Mungkin sekitar 10,7-11,2 persen,'' ujarnya di Depperin kemarin (18/12).
Khusus mengenai investasi AS di Indonesia, Lutfi menyebut bahwa selama lima tahun terakhir sudah tidak termasuk lima besar. Sebab, AS sudah banyak memindahkan investasinya ke negara-negara lain. Tapi, dengan kondisi ekonominya sekarang, investasi dari AS tidak bisa lagi diharapkan.
Menurut dia, Indonesia justru berpeluang besar menjadi basis investasi dari Timur Tengah, terutama di bidang agroindustri. Sebab, Indonesia merupakan sedikit negara yang bisa mengakomodasi investasi di bidang agroindustri di dunia.
''Sampai Agustus lalu mereka mendapat USD 1,6 triliun windfall dari minyak. Jadi, Timur Tengah mampu berinvestasi ke luar negeri. Saya yakin ke depan mereka akan mencari pusat opportunity baru, termasuk untuk agroindustri,'' paparnya.
Di dunia, lanjut Lutfi, tidak banyak negara yang mampu mengakomodasi investasi agroindustri. Dia mencontohkan, di kawasan ASEAN hanya Indonesia dan Myanmar yang berpotensi. Namun, Myanmar sedang dilanda masalah politik sehingga Indonesia berpeluang besar.
''Timteng (Timur Tengah) telah menjadi kekuatan baru dalam bidang investasi. Saat ini mereka lebih banyak ke bidang telekomunikasi dan maskapai penerbangan,'' tambahnya.
Lutfi mengatakan, negara-negara tetangga yang cukup berhasil menarik investasi dari Timur Tengah adalah Malaysia. Dengan kerja keras, dia yakin Indonesia mampu merebut dana dari Timur Tengah. Selama ini banyak investor dari sana yang sudah menyatakan komitmen investasi. Tapi, belum banyak yang terealisasi
Kepala BKPM Muhamad Lutfi mengatakan, tahun depan pertumbuhan investasi akan lebih rendah dari tahun ini yang ditargetkan USD 16,5 miliar. ''Ancar-ancar tahun ini USD 16,5 miliar atau tumbuh 19 persen ketimbang 2007. Tahun depan pertumbuhan investasi masih akan double digit, tapi tidak akan sebesar tahun ini karena krisis. Mungkin sekitar 10,7-11,2 persen,'' ujarnya di Depperin kemarin (18/12).
Khusus mengenai investasi AS di Indonesia, Lutfi menyebut bahwa selama lima tahun terakhir sudah tidak termasuk lima besar. Sebab, AS sudah banyak memindahkan investasinya ke negara-negara lain. Tapi, dengan kondisi ekonominya sekarang, investasi dari AS tidak bisa lagi diharapkan.
Menurut dia, Indonesia justru berpeluang besar menjadi basis investasi dari Timur Tengah, terutama di bidang agroindustri. Sebab, Indonesia merupakan sedikit negara yang bisa mengakomodasi investasi di bidang agroindustri di dunia.
''Sampai Agustus lalu mereka mendapat USD 1,6 triliun windfall dari minyak. Jadi, Timur Tengah mampu berinvestasi ke luar negeri. Saya yakin ke depan mereka akan mencari pusat opportunity baru, termasuk untuk agroindustri,'' paparnya.
Di dunia, lanjut Lutfi, tidak banyak negara yang mampu mengakomodasi investasi agroindustri. Dia mencontohkan, di kawasan ASEAN hanya Indonesia dan Myanmar yang berpotensi. Namun, Myanmar sedang dilanda masalah politik sehingga Indonesia berpeluang besar.
''Timteng (Timur Tengah) telah menjadi kekuatan baru dalam bidang investasi. Saat ini mereka lebih banyak ke bidang telekomunikasi dan maskapai penerbangan,'' tambahnya.
Lutfi mengatakan, negara-negara tetangga yang cukup berhasil menarik investasi dari Timur Tengah adalah Malaysia. Dengan kerja keras, dia yakin Indonesia mampu merebut dana dari Timur Tengah. Selama ini banyak investor dari sana yang sudah menyatakan komitmen investasi. Tapi, belum banyak yang terealisasi
Jumat, 12 Desember 2008
Jumat, 05 Desember 2008
Bensin Kemungkinan Bisa Turun Lagi
SBY Masih Hitung dengan Cermat
Janji menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar belum terealisasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menebar harapan baru. Dia kemarin (5/12) memberi sinyal akan menurunkan lagi harga premium. Kebijakan itu diambil karena harga minyak mentah dunia baru saja turun menjadi USD 43 per barel.
''Kami sedang exercise dengan cermat. Baik oleh Menkeu, ESDM, dan menteri-menteri terkait untuk melihat peluang menurunkan kembali premium dan tentunya juga solar,'' kata SBY saat konferensi pers usai rapat evaluasi kredit usaha rakyat (KUR) di gedung BRI kemarin.
Awal bulan ini, pemerintah baru saja menurunkan harga bensin dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500. Pada 1 Desember lalu, SBY juga memberikan sinyal menurunkan harga solar per 1 Januari 2009.
Menurut dia, penurunan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar bertujuan meringankan beban sektor riil. Selain itu, meringankan pelaku industri akibat tekanan krisis keuangan global. SBY berharap, jika nanti harga premium dan solar benar-benar turun, beban masyarakat pengguna kendaraan umum maupun pribadi bisa ringan.
Kapan diumumkan dan diberlakukan? SBY lagi-lagi memberi teka-teki. Menurut dia, kepastian harga baru BBM dan kapan diberlakukan belum bisa disampaikan saat ini. Pemerintah, lanjut dia, akan menghitung dulu secara cermat. ''Jangan sampai terjadi salah keputusan, sehingga penurunan harga BBM nanti benar-benar menjadi solusi,'' ujarnya.
Desakan agar pemerintah kembali menurunkan harga premium dan solar memang terus mengalir. Turunnya harga premium Rp 500 per 1 Desember lalu dinilai tidak banyak berpengaruh bagi masyarakat. Penurunan harga BBM tidak sebanding dengan kenaikan harga yang dirasakan masyarakat beberapa bulan lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengakui terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah dari hari ke hari. "Terkait solar, Departemen ESDM ini dapurnya. Jadi, terus kami kaji," ujarnya.
Menurut Purnomo, kebijakan harga BBM bersubsidi, baik premium, minyak tanah, maupun solar, selalu terkait dengan faktor harga minyak dan kurs rupiah. "Saat ini, kami memang fokus ke solar," katanya.
Meski harga minyak dunia terus turun hingga USD 43 per barel dan harga patokan minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) USD 46 per barel, Purnomo belum bisa memastikan, apakah harga solar diturunkan Januari 2009. "Kan masih sebulan lagi, kita lihat saja nanti," terangnya.
Purnomo mengakui, ada kecenderungan harga minyak berada di level rendah akibat ancaman resesi ekonomi dunia yang menekan demand energi primer. Meski demikian, lanjut dia, penurunan harga minyak tersebut terkompensasi oleh melemahnya nilai tukar rupiah. "Faktor kurs ini yang masih fluktuatif," ujarnya.
Departemen ESDM selaku departemen teknis di sektor energi juga terus berkoordinasi dengan Departemen Keuangan selaku bendahara negara. Itu bertujuan untuk menghitung kemampuan keuangan negara guna membiayai belanja subsidi BBM. "Ini terkait dengan postur APBN," imbuhnya.
Menurut dia, jika harga solar diturunkan pada Januari 2009, konsekuensinya, pos belanja subsidi BBM bisa membengkak seandainya harga minyak kembali naik. ''Hal seperti itu harus diantisipasi. Karena itu, kami terus berkoordinasi dengan Depkeu," terangnya.
Sebelumnya, pemerintah sempat menyebut dua kemungkinan penurunan harga solar. Yakni, turun Rp 500 atau Rp 300 sehingga harga solar bulan depan mungkin Rp 5.000 atau Rp 5.200.
Tahun depan subsidi BBM dalam APBN 2009 ditetapkan Rp 57,60 triliun. Angka tersebut turun Rp 15,57 triliun jika dibandingkan dengan usul pemerintah sebelumnya. Pemangkasan alokasi subsidi BBM tersebut disebabkan turunnya harga minyak mentah dunia.
Sementara itu, realisasi subsidi BBM 2008 disebutkan telah melebihi kuota yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2008. Realisasi subsidi BBM dan elpiji hingga Oktober 2008 sudah mencapai Rp 130,9 triliun atau melebihi kuota APBN Perubahan 2008 sebesar Rp 126,82 triliun.
Lanjutkan KUR
Di bagian lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan program kredit usaha rakyat (KUR) dilanjutkan pada 2009 nanti. Pemerintah tetap menjamin kredit bagi kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu.
SBY mengaku cukup puas terhadap pelaksanaan KUR 2008. Menurut dia, dari target Rp 14 triliun telah disalurkan Rp 12 triliun dengan 1,5 juta nasabah. Yang menyebabkan SBY puas adalah tingkat kredit macet (non-performing loan/NPL) kurang dari 1 persen.
''Tentu indikator ini positif karena ternyata kebijakan, konsep, skim KUR dengan penjaminan pemerintah betul-betul dapat dilaksanakan dengan kualitas, kuantitas, yang dulu barangkali belum kita yakini bisa seperti ini,'' kata SBY setelah rapat evaluasi KUR di gedung BRI kemarin.
Menurut presiden, banyak masukan dan respons dari masyarakat terkait pelaksanaan KUR. Sebagian besar mengucapkan terima kasih dan berharap program tersebut dilanjutkan. Sebagian lagi, kata SBY, masih merasa mendapatkan hambatan dalam mendapatkan KUR
Janji menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar belum terealisasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menebar harapan baru. Dia kemarin (5/12) memberi sinyal akan menurunkan lagi harga premium. Kebijakan itu diambil karena harga minyak mentah dunia baru saja turun menjadi USD 43 per barel.
''Kami sedang exercise dengan cermat. Baik oleh Menkeu, ESDM, dan menteri-menteri terkait untuk melihat peluang menurunkan kembali premium dan tentunya juga solar,'' kata SBY saat konferensi pers usai rapat evaluasi kredit usaha rakyat (KUR) di gedung BRI kemarin.
Awal bulan ini, pemerintah baru saja menurunkan harga bensin dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500. Pada 1 Desember lalu, SBY juga memberikan sinyal menurunkan harga solar per 1 Januari 2009.
Menurut dia, penurunan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar bertujuan meringankan beban sektor riil. Selain itu, meringankan pelaku industri akibat tekanan krisis keuangan global. SBY berharap, jika nanti harga premium dan solar benar-benar turun, beban masyarakat pengguna kendaraan umum maupun pribadi bisa ringan.
Kapan diumumkan dan diberlakukan? SBY lagi-lagi memberi teka-teki. Menurut dia, kepastian harga baru BBM dan kapan diberlakukan belum bisa disampaikan saat ini. Pemerintah, lanjut dia, akan menghitung dulu secara cermat. ''Jangan sampai terjadi salah keputusan, sehingga penurunan harga BBM nanti benar-benar menjadi solusi,'' ujarnya.
Desakan agar pemerintah kembali menurunkan harga premium dan solar memang terus mengalir. Turunnya harga premium Rp 500 per 1 Desember lalu dinilai tidak banyak berpengaruh bagi masyarakat. Penurunan harga BBM tidak sebanding dengan kenaikan harga yang dirasakan masyarakat beberapa bulan lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengakui terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah dari hari ke hari. "Terkait solar, Departemen ESDM ini dapurnya. Jadi, terus kami kaji," ujarnya.
Menurut Purnomo, kebijakan harga BBM bersubsidi, baik premium, minyak tanah, maupun solar, selalu terkait dengan faktor harga minyak dan kurs rupiah. "Saat ini, kami memang fokus ke solar," katanya.
Meski harga minyak dunia terus turun hingga USD 43 per barel dan harga patokan minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) USD 46 per barel, Purnomo belum bisa memastikan, apakah harga solar diturunkan Januari 2009. "Kan masih sebulan lagi, kita lihat saja nanti," terangnya.
Purnomo mengakui, ada kecenderungan harga minyak berada di level rendah akibat ancaman resesi ekonomi dunia yang menekan demand energi primer. Meski demikian, lanjut dia, penurunan harga minyak tersebut terkompensasi oleh melemahnya nilai tukar rupiah. "Faktor kurs ini yang masih fluktuatif," ujarnya.
Departemen ESDM selaku departemen teknis di sektor energi juga terus berkoordinasi dengan Departemen Keuangan selaku bendahara negara. Itu bertujuan untuk menghitung kemampuan keuangan negara guna membiayai belanja subsidi BBM. "Ini terkait dengan postur APBN," imbuhnya.
Menurut dia, jika harga solar diturunkan pada Januari 2009, konsekuensinya, pos belanja subsidi BBM bisa membengkak seandainya harga minyak kembali naik. ''Hal seperti itu harus diantisipasi. Karena itu, kami terus berkoordinasi dengan Depkeu," terangnya.
Sebelumnya, pemerintah sempat menyebut dua kemungkinan penurunan harga solar. Yakni, turun Rp 500 atau Rp 300 sehingga harga solar bulan depan mungkin Rp 5.000 atau Rp 5.200.
Tahun depan subsidi BBM dalam APBN 2009 ditetapkan Rp 57,60 triliun. Angka tersebut turun Rp 15,57 triliun jika dibandingkan dengan usul pemerintah sebelumnya. Pemangkasan alokasi subsidi BBM tersebut disebabkan turunnya harga minyak mentah dunia.
Sementara itu, realisasi subsidi BBM 2008 disebutkan telah melebihi kuota yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2008. Realisasi subsidi BBM dan elpiji hingga Oktober 2008 sudah mencapai Rp 130,9 triliun atau melebihi kuota APBN Perubahan 2008 sebesar Rp 126,82 triliun.
Lanjutkan KUR
Di bagian lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan program kredit usaha rakyat (KUR) dilanjutkan pada 2009 nanti. Pemerintah tetap menjamin kredit bagi kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu.
SBY mengaku cukup puas terhadap pelaksanaan KUR 2008. Menurut dia, dari target Rp 14 triliun telah disalurkan Rp 12 triliun dengan 1,5 juta nasabah. Yang menyebabkan SBY puas adalah tingkat kredit macet (non-performing loan/NPL) kurang dari 1 persen.
''Tentu indikator ini positif karena ternyata kebijakan, konsep, skim KUR dengan penjaminan pemerintah betul-betul dapat dilaksanakan dengan kualitas, kuantitas, yang dulu barangkali belum kita yakini bisa seperti ini,'' kata SBY setelah rapat evaluasi KUR di gedung BRI kemarin.
Menurut presiden, banyak masukan dan respons dari masyarakat terkait pelaksanaan KUR. Sebagian besar mengucapkan terima kasih dan berharap program tersebut dilanjutkan. Sebagian lagi, kata SBY, masih merasa mendapatkan hambatan dalam mendapatkan KUR
Langganan:
Postingan (Atom)